Selasa, 07 Januari 2014

Berteduh di masjid pendem

Setelah lamanya berteduh di  kawasan titik nol kilometer nya kota jogjakarta . saya dan pit melanjutkan perjalanan saya menuju pasar ngasem .

tanggal 6 januari 2014 perjalanan saya lanjutkan ke tempat bangunan kuno yang terletak masih di kawasan dalam  benteng keraton . tepatnya di dalam pasar ngasem . tempat ini  biasa di gunakan untuk beribadah Sultan Hamengku buwono pertama beserta para abdi - abdi dalemnya .

saya belum tau pasti tahun berapa  bangunan tersebut didirikan . yang  jelas saya mendapat sedikit informasi  dari  salah satu masyarakat setempat yang kebetulan beliau sudah tiga puluh tahunan menjadi tukang ngrumat masjid sumur guling ini . dinding masjid meski sedikit kusam tetapi masih tampak kokoh dan terawat dengan baik . konon menurut cerita versi Pak Cip ( penjaga sekaligus sebagai cleining servis ) , Masjid Sumur Gemuling ini sempat di renovasi kembali oleh seorang portugis pada tahun 1758  . waw.. jadi umur masjid ini kalau di hitung dari 1758 - 2014 berarti berapa ya .. yah mungkin sekitar 200 tahunan lebih lah..

Masjid Sumur guling adalah sebuah bangunan kuno yang mempunyai bentuk seperti uvo jika dilihat dari atas bangunan lawas atau lebih di kenal pulau cemeti  . Masjid Sumur  Gemuling ini  disebut juga Masjid Pendem , dengan artian memang letak masjid  berada dalam bawah tanah .sehingga untuk memasuki masjid ini harus menuruni beberapa anak tangga yang berkelok - kelok .

Pintu masuk menuju ruang utama . Masjid sumur gemuling , di jepret tgl ,6 januari 2014 .pkl 09.20
( dok. pribadi )

Foto lima anak tangga menuju ruang ke dua . yang bermakna lima rukun Islam . 
( dok. pribadi )


ada apa dengan masjid sumur gemuling / masjid pendem ?

konon di dalam masjid ini terdapat sebuah sumur  yang letaknya persis di tengah - tengah masjid tepatnya berada di bawah tangga menuju ruangan ke dua . sumur yang dulunya berfungsi sebagai berwudlu oleh raja dan abdi dalemnya . ruangan yang ke dua ini di gunakan khusus kaum putri . pola bangunannya tidak beda dengan ruangan  bawah , hanya saja ruangan putri terdapat tempat berwudlu dan ruang ganti . empat anak tangga yang berbentuk mirip kerucut ini di tunggangi satu tangga menuju lantai dua itu tadi .  lima tangga yang berada di atas sumur guling ini bermakna rukun islam . masih menurut cerita versi Pak Cip  sumur ini sempat aktif  , berhubungan dengan seiringnya waktu lambat laun banyak di kunjungi wisatawan baik luar maupun lokal demi menjaga keaman maka sumur gemuling ini di tutup sehingga yang tampak hanyalah bentuk bundaran dinding sumur .

  
                       foto sumur gemuling di bawah lima anak tangga .
                                             ( dok. pribadi )
                                    
                       
 
 Saya dan Pak Cip di dalam masjid sumur gemuling / masjid pendem .
                                            ( dok. pribadi )

nah.. buat kawan- kawan yang penasaran mengenai sumur gemuling atau masjid pendem monggo di telik'e ke jogja . hehe

sudah ah..itu saja sedikit tulisan saya tentang masjid sumur guling . untuk selanjutnya ... ngopi..ngopi dulu yok....hehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar