Senin, 20 Januari 2014

Mbak Wiwil Ini darimu Untukku dan Pinje

Singkat cerita  ,
 disini saya akan tuliskan salah satu keunikan dari keunikan -keunikan yang lain masih di kawasan kota Jogja . yaitu Boso Gali  , atau Jape methe yang berasal dari kata Jape nethe yang berarti Cahe dhewe masayarakat Jogja lebih mengenalnya . 

Tiga hari sebelum saya kembali ke Jember . tanggal 12 januari 2014  , pukul 8 malam  , Saya menyempatkan diri mampir kerumah  Mbak Wiwil  , tepatnya di dalam betengan atau saya menyebutnya benteng , karena memang letak rumah Mbak Wiwil masih di kawasan dalam benteng keraton ngayogyakarta . seteleh beberapa lamanya saya blusukan di kawasan benteng di temani Mas Pinje  , saya sengaja datang ke rumah beliau . sebenarnya itu rencana keesokan harinya saya untuk mampir ke rumahnya hanya saja waktu itu kebetulan hujan yah apa boleh buat  , jadi  kami berdua bersepakat mampir .

Beberapa menit kemudian ..( di kamar Mbak Wiwil )

Dua gelas teh panas dan secangkir kopi siap di sruput . seiring waktu berjalan  , saya mencoba membuka obrolan dengan sedikit bertema nyrempet -nyrempet mengenai budaya tentunya.. hehe padahal terus terang  saya enggak begitu paham mengenai budaya  , hanya saja sebelumnya saya pernah di janjeni memberikan pelajaran tentang Boso Gali atau bahasa walikan atau bahasa gaulnya Jogja kawan - kawan menyebutnya .lah mumpung saya masih ingat , disini saya akan coba terangkan .

Sedikit  mengenai Boso Gali ,

Sebenarnya bahasa sehari - hari yang di gunakan masyarakat Jogja adalah bahasa Jawa . adapun tingkatan bahasa Jawa itu sendiri ada bahasa ngoko ( bahasa kasar) , bahasa krama madyo , dan bahasa tiang sepuh ( bahasa krama inggil =bahasa alus )  . dari awal saya sudah singgung disini , bahwa ada keunikan masyarakat Jogja berkomunikasi , selain menggunakan bahasa Jawa masyarakat Jogja juga mempunyai bahasa walikan  , konon menurut cerita  versi Mbak Wiwil bahasa ini pernah di gunakan untuk mengelabuhi musuh- musuh masyarakat Jogja ( para prajurit keraton khususnya ) di zaman penjajahan Belanda .

Boso Gali atau bahasa walikan saya pribadi menyebutnya bahasa prokem atau lebih di kenalnya bahasa sleng yang di gunakan pada tahun 1960 an bahkan mungkin sudah ada sebelumnya . Bahasa Gali ini sempat hilang keberadaanya dan  tenar kembali pada tahun 1990 an .
 Versi lain mengenai boso gali ini adalah bahasa pengantar yang di gunakan para gali , preman , atau maling yang akan menjalankan oprasinya dengan tujuan agar tidak di ketahui banya orang .

Dengan seiringnya waktu bahasa walikan ini kini masih di gunakan bahkan dari banyak kalangan , dari pelajar  , tukang becak sampai para pejabat sekalipun .
saya ambil contoh ; Dagadu  ( yang berarti Matamu )  , enggak salahlah kalau produk yang asli berlogo gambar mata . Dab (  Mas ) , Poya ( tidak  ) , Pagob ( keras ) dsb .

  Nah  dari pada Anda bingung , sekarang yok kita simak rumus berikut .

 sebelum di balik .
hanacarakadatasawala
Nglegena ha.pngNglegena na.pngNglegena ca.pngNglegena ra.pngNglegena ka.pngNglegena da.pngNglegena ta.pngNglegena sa.pngNglegena wa.pngNglegena la.png
jadi pasangan huruf HA = PA , NA = DHA , CA = JA ..dan selanjutnya
padhajayanyamagabathanga
Nglegena pa.pngNglegena dha.pngNglegena ja.pngNglegena ya.pngNglegena nya.pngNglegena ma.pngNglegena ga.pngNglegena ba.pngNglegena tha.pngNglegena nga.png
Pye Dab ? sudah paham  nopo ora hayoo ..??? hehe ..

contoh ; MA ( melompati satu huruf  ke atas ) = DA
              TA  ( melompati satu huruf  ke bawah ) = GA
              MU ( melompati satu huruf ke atas  ) =  DU
Kata DU di ambil dari kata MU.

 Hehe  mungkin sampai disini saja  tulisan saya edisi kali ini, haha selamat belajar .. salam budi .katreka.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar