Jumat, 17 Februari 2012

Spirit Young Generation

Ketika saya sedang sarapan di warung dekat persimpangan lampu merah 500m dari rumah tempat saya tinggal , g' terasa saya berada persis di tengah-tengah para kaum tua yang sedang asyik hikmat ngobrol , memperbincangkan , ngrasani perkembangan kaum muda di tahun 2012 ini .

Sambil menikmati hidangan nasi pecel , mau g' mau saya nguping percakapan kaum tua tadi .  Dengan di iringi bercangkir- cangkir kopi dan rokok yang membuat suasana warung semakin pengap .

Mereka ngrasani , su'udzon kepada para pemuda . bahwa pemuda zaman sekarang g' bisa menjadi seorang pemimpin .
"Pemuda sekarang  ini kerjanya cuman bangkong trus pak , dan g' pernah mikir-mikir keadaan sekitar !!".
Kata salah satu bapak kepada bapak- bapak di sekitarnya .

Waktu pulang  , hasil nguping tadi langsung saya sive dalam memori otak , lalu saya edit , lalu saya print lewat sebuah tulisan sederhana , dan hasilnya sbb :

"Bagaimana Negeri ini bisa maju lawong pemudanya bangkong trus .. , habis bangkong makan  g' pernah pusing- pusing mikiri keadaan sekitarnya ".celutuk salah satu bapak di antara bapak -bapak yang berada di warung tadi sambil pentingkrangan .

Menurut saya , suka bangkong  , nakal itu  wajarlah . Yang utama bagi saya adalah pola pikir dan gaya hidup itu hal penting .

Siapa bilang Pemuda g' bisa jadi pemimpin..???
Siapa yang ngomong Pemuda g' bisa memimpin ...???

Untuk menjadi tua itu suatu keharusan  , dan untuk menjadi pemimpin itu pilihan .
Tua bisa di artikan pola pkirnya , gaya hidup meski usia masih muda .

Menjadi pemimpin tak harus berusia 50 thn keatas . Jika mempunyai kecerdasan dalam berfikir (intelektual) , bentuk mental yang kuat , sensitif dengan keadaan sekitar , dan stidaknya mau mendengarkan ocehan -ocehan kaum tua saya kira meskipun usia 38-40thn pun bisa memimpin , sebab di usia ini saya anggap sudah mempunyai kearifan dalm memimpin , baik memimpin di kalangan keluarga , lingkungan , ataupun negara 

Untuk generasi sekarangpun jika kapasitas pola pikirnya cerdas , mental kuat , berwawasan luas , dsb yang mendukung untuk menjadi pemimpin sangat bisa memimpin .

Untuk menjadi seorang pemimpin itu berproses .

Berproses yang bagaimana mas ..???

Ya..dari hal yang terkecil dululah .. , seperti belajar bijaksana ,berpikir logika , mendidik mental , tidak anarkis , belajar bersikap nasionalis , atau memilih baju apa yang paling pas buat kita pakai . Mulai dari ukuran baju , warna , model , jenis kain , dsb .
Baju yang saya maksud adalah organisasi /partai / lembaga / apalah....???

Bagaimana para pemuda bisa memimpin jika kelakuanya anarkis terus..??seperti  mahasiswa yang di layar televisi itu mas..???

Y a...itu  kesalahan media masa salah satunya , pemuda g' perlu di cekoki , di kabarkan , di pertontonkan sikap yang berbau anarkis .
Coba saja media mencari dan mempertontonkan seorang figur- figur yang bijaksana , saya kira insyaallah g segitunyalah .

Anarkis sudah di anggap budaya bagi pemuda .
sebab terlalu banyak melihat , mendengar , kaum- kaum intelek ribut-ribut sampai main gebuk di parlemen .
Ya...wajarlah lawong di jejeli berita itu-itu saja , kalau g' demo , rusuh antar kampus , rusuh antar anggota dewan  , antar partai , dsb. jadi bagi regenerasi yang mentalnya tipis yo ikut-ikutan aja donk...

Memimpin keluarga / lingkungan / negara semakin melemah apabila keduanya g' ada kejentelan .

Maksudnya regenerasi g' mau mendengar yang tua , dan yang tua terlena atau g' ada ketegasan pada regenerasi  . jadi , yo lemah degh...

Mungkin itu saja kawan - kawan netter...ya dari pada saya ikutan ribut-ribut di warung tadi kan lebih baik unek-unek saya tulis di blog .hehehehe...

Itu hal yang sederhana untuk menghindari anarkis kepada bapak-bapak di warung itu kawan...hehehehe

OK lah by...by......

Salam damai , dari Katreka .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar