Senin, 06 Februari 2012

HAKEKAT CINTA

Menyebarkan sabda Tuhan tentang sebuah kedamaian sangatlah sulit , meskipun pada dasarnya tiap manusia mempunyai partikel cinta di dalam hatinya .

Ya..begitulah manusia selain elastis dalam menggerakkan organ tubuhnya juga faseh melanggar hakekat cinta , sehingga terkadang kita hanyut dalam ambisi amarah  dan tidak mampu menghadirkan kesejukan serta menawarkan kebahagiaan sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Menjadikan diri kita seperti matahari yang selalu memberi sinar kepada siapapun  dengan ikhlas bukan hal yang semudah itu .

Untuk bercermin kepada matahari yang tidak segan-segan mengumbarkan cinta pada zaman modern ini hanyalah gurauan . Sehingga tidak sedikit masih sering terlihat di layar televisi , di koran-koran , berita peperangan antar suku , antar agama , bahkan antar negara hanya masalah yang tidak berbobot .

Saya teringat waktu melihat di layar televisi , ada sebuah perang antar suku yang pemicunya dua orang sedang mabuk sampai menimbulkan saling hujat , saling pukul , sampai akhirnya terjadilah perang hebat sehingga kepala bayi-bayi tak berdosa menjadi korbanya .

Para Agamawan menganggap orang lain kotor yang juga kerap terjadi .

Peperangan negara yang hanya merebut untuk meluaskan kekuasaanya sehingga banyak korban yang  hanya melongo juga mati .

Yang menjadi pertanyaan saya..,-

Apakah mereka tak pernah berkhayal hidup dengan serba keindahan ???
Membayangkan hidup tanpa kekerasan , Tanpa hujat , tanpa merebut , ???
Padahal masing** manusia , masing** suku , masing** agama , masing**negara , Tuhan memberikan segala kemewahan .

Dan untuk itu saya menulisnya  , sebab saya memang benar-benar geram melihat , mendengar , merasakan cinta itu hanyalah sebuah tulisan .

Bisakah seandainya masing- masing  dari kita hidup seperti matahari yang selalu memberikan terangnya dengan ikhlas yang benar-benar ikhlas?? -

Dan masing -masing dari kita berloyalitas , berlomba memburu  cinta untuk kedamaian seketika hidup bersuku , beragama , dan bernegara ?

Jika seandainya kita mampu menghadirkan hakekat cinta , Asmara antar Suku , Agama  , Bernegara begitu romantis yang selalu bergandengan tangan kemanapun zaman membawanya .

Mungkin itu saja yang bisa saya tulis , setidaknya cinta membawa kita ke puncak kedamaian .

Salam damai dari saya BUDI Katreka.blogspot.com

4 komentar:

  1. Saleum,
    Demikian pun dengan saya yang juga geram melihat dan menyaksikan bentuk2 kekerasan pisik dan mental di televisi yang semakin hari semakin meningkat saja. Entah siapakah tokoh dalam bangsa ini yg mampu meredam semua pergolakan yang terjadi tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh.. kang dmilano.....yg bisa meredam cmn satu kang...dzikir...hehehe...

      Hapus
  2. aku ikut mas hakim, cinta itu ibarat krupuk, bisa mlempem dan harus dijemur, haha
    salam

    BalasHapus
  3. ya seandainya cinta itu batu...wagh....keras donk...hehhe...salam juga...

    BalasHapus