Kamis, 10 Desember 2015

- Kereta dan perempuanku -


Tanggal 1 September 2015 , Ini hari yang paling membahagiakan saya , betapa tidak Ia sempat membuat saya salah tingkah meski yang sebenarnya kami berdua sama-sama tidak saling berjumpa sebelumnya . Saya mengenalnya melalui kenalan saya yang sudah hampir dua bulan kami berdua sering berbincang lewat inbok di akun facebook saya  , Bunda Eka saya memanggil beliau . 

Ia mengenalkan temannya , Ida Ermawati nama lengkapnya kepada saya . Yang saya tahu dari cerita bertahap dari Bunda Eka , Ida adalah sesosok wanita pekerja keras dan giat belajar . Ini benar nyatanya pada tanggal 5 November 2015 , Ia membalas inbok dari saya " ... Aduh mas , aku capek banget , kepalaku cekot-cekot lagian masih di atas kereta menuju pulang habis kuliah ..." sebuah bukti bahwa Ida adalah wanita gigih yang saya kenal  , saya salut denganya hingga membuat saya ingin terus dan terus menuliskan tentang apa yang yang ia kisahkan pada saya . Hingga pada akhirnya sampai detik ini kisah-kisah itu menjadi rubrik favorit di dalam buku harian saya .

Suatu ketika saya bertanya padanya apa alasan ia bekerja di luar negeri dan Hongkong sebagai pilihanya  , " tidak ada jalan lain Mas , salah satu alasanku hanya untuk membantu keluargaku di kampung " katanya singkat .

" Hmm , udara dalam kereta membuat saya gerah sehingga berkali-kali aku mengipas raut wajahku yang berteteskan peluh . Teng ..teng .. , kereta melaju ke stasiun berikutnya , sepertinya perjalanku masih empat puluh lima menit lagi , haduh , ini benar-benar membuat aku semakin merasa jenuh . Memang hari ini bukan musim dingin pantas saja banyak orang yang aku llihat hanya memakai baju santai dan kerah berbasah akibat peluh . Aku rela berdesak-desakan sesekali aku merasakan otot kaki yang tegang akibat sedari awal aku berdiri  . Wah , hal ini tak jauh beda dengan kereta di Indonesia tempat aku berasal .  "

... Diatas adalah penggalan catatan harian saya , yang pernah saya tulis ketika saya merindukanya . Entah kapan yang pasti penggalan-penggalan cerita itu akan berwujud menjadi sebuah buku sederhana yang nantinya akan saya hadiahkan untuknya . 

Sampai disini dulu tulisan saya tentang Ida , nanti di lain waktu saya akan menuliskan kembali sebagai lanjutan tulisan saya hari ini . 

Berikut saya perkenalkan Ida Ermawati pujaan hati saya . 

dok.men .pribadi . 10 Desember 2015

dok.ment. pribadi 10 Desember 2015

Hai Ida , saya harap tulisan yang singkat ini bisa membuat hatimu sedikit lega ketika kau membacanya . Hanya tulisan sederhana ini yang bisa aku persembahkan untukmu sebagai pelepas penat dikala kau merasa tertatih dan teramat letih . Mas berharap kamu tetap sabar dan setangguh karang di dasar laut yang setiap detik terombang-ambingkan ombak lautan .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar