Rabu, 02 September 2015

Partner Kecilku

Dia pandai menyembunyikan masalah meski yang aku tahu kegelisahan dalam hatinya meluap-luap bak kepulan asap yang menyumbul dari bibir kawah kelud . Raut wajahnya sekilas tampak setenang hamparan ratusan hektare cabai di lerengnya .

Di suatu pagi yang dingin sebangun dari tidurku , aku melihatnya ia sedang duduk sendirian menatap patmasana yang berdiri kokoh menjulang ke langit berkabut di balai dalem . Entah apa yang membuatnya menatap tajam-tajam pada bangunan itu , bangunan yang setiap harinya di gunakan sebagai penyembahan untuk sang pencipta jagad raya . Tatapanya kosong melompong agh mungkin sedikit kacau atau apalah aku tidak begitu paham benar jalan
pikiranya .

Aku menghampirinya dengan langkah pelan sepelan kura-kura merambat di bebatuan yang lembab agar tak membuatnya terperanjat kaget . Suasana pagi di desa ini memang nyaman untuk sekejap melamun , keheningan yang hanya di pecahkan oleh kemeresak dedaunan  , suara burung saling bersautan benar-benar mengisyaratkan kedamaian dan ketenangan yang  jauh berbeda dengan suasana kota yang selalu bising .

Melewati candi bentar atau pintu masuk tampak raut wajahnya sayu bersandar di salah satu penyangga madya mandala  aku tidak ingin ia kaget karenaku , tek..tek..tek.. suara itu semakin jelas tertangkap telingaku , menepuk ringan ranting kering pohon petei temponya rata pada paving . Bongkahan-bongkahan batu itu membuat kakiku sedikit nyilu , bongkahan batu yang akan di susun menjadi sebuah panglurah oleh masyarakat setempat nanti siang salah satunya aku tendang  ,  wah apes .

Agung anak satu-satunya Pak Nari aku biasa panggil ia Pak kumis , penjaga sekaligus perawat di kawasan pura argasari yang berkumis lebat  , badannya kurus tinggi , kulitnya putih kalau kita tidak jeli menatapnya mungkin mengira ia adalah seorang indo atau keterununan tionghoa sebab kedua matanya sipit seraya ngantuk . Tapi siapa sangka di balaik londeknya ia mempunyai otot-otot kuat membawa bertumpuk-tumpuk rumput yang ia bawa setiap hari dari lereng ke kandang kambing miliknya .
" ono opo kok isuk-isuk ngelamun ,ada apa kok pagi- pagi sudah melamun " sapaku pelan .
" hehe , ora mas mung cuman sitik mikir pye lek di tinggal sampean muleh , pulang ke jember ? jawabnya . sekilas kedua matanya masih tampak sayu .



Pura Argasari yang di bangun oleh Institut tehknologi surabaya bersama  Uneversitas Airlangga  pada tahun 1996 yang di rehabilitasi oleh Badan otonom Ormas Orang Indonesia  ,  oi crisisi center – OCC pada tgl 9 april 2014 paska erupsi g. Kelud 13 februari 2014.
Argasari yang bermakna Arga = jiwa , Sari = di ambil dari nama Mbah Sari  ,

(..... sepenggal cerita dari novelku Gung )

Waduh , kenapa aku tiba-tiba ingat kamu Gung , kawan kecilku yang setia . Dulu kita sering menghabiskan waktu sembari ngobrol ngalor ngidul di pura argasari tempatmu sembahyang ya . hehe aku jadi ingin ke Kediri Gung , mungkin kali ini kau tampak lebih dewasa Le .Yang jelas usiamu tak sebelia dulu sewaktu kita kluyuran di situs gajah yo Le .


dokument pribadi , Agung di situs watu gajah kediri .
                                Catatan : tulisan buat Agung yang ada di Desa Kepung , Kab Kediri .


 
dokument pribadi , Agung di waduk siman .
 Catatan : tulisan buat Agung yang ada di Desa Kepung , Kab Kediri .

( kedua foto di atas saya jepret sewaktu kami berdua blusakan di daerah desa kepung ,kediri )


2 komentar:

  1. salam kangen buat mas budi.

    Mas bagaimana kabarnya ?,aku harap sampean baik baik aja di sana mas

    Oh iya, makasih mas buat catatanya..hehehe

    AGUNG ANAK PAK KUMIS.

    BalasHapus
  2. salam kangen buat mas budi.

    Mas bagaimana kabarnya ?,aku harap sampean baik baik aja di sana mas

    Oh iya, makasih mas buat catatanya..hehehe

    AGUNG ANAK PAK KUMIS.

    BalasHapus