Singkat cerita ,
disini saya akan tuliskan salah satu keunikan dari keunikan -keunikan yang lain masih di kawasan kota Jogja . yaitu Boso Gali , atau Jape methe yang berasal dari kata Jape nethe yang berarti Cahe dhewe masayarakat Jogja lebih mengenalnya .
Tiga hari sebelum saya kembali ke Jember . tanggal 12 januari 2014 , pukul 8 malam , Saya menyempatkan diri mampir kerumah Mbak Wiwil , tepatnya di dalam betengan atau saya menyebutnya benteng , karena memang letak rumah Mbak Wiwil masih di kawasan dalam benteng keraton ngayogyakarta . seteleh beberapa lamanya saya blusukan di kawasan benteng di temani Mas Pinje , saya sengaja datang ke rumah beliau . sebenarnya itu rencana keesokan harinya saya untuk mampir ke rumahnya hanya saja waktu itu kebetulan hujan yah apa boleh buat , jadi kami berdua bersepakat mampir .
Beberapa menit kemudian ..( di kamar Mbak Wiwil )
Dua gelas teh panas dan secangkir kopi siap di sruput . seiring waktu berjalan , saya mencoba membuka obrolan dengan sedikit bertema nyrempet -nyrempet mengenai budaya tentunya.. hehe padahal terus terang saya enggak begitu paham mengenai budaya , hanya saja sebelumnya saya pernah di janjeni memberikan pelajaran tentang Boso Gali atau bahasa walikan atau bahasa gaulnya Jogja kawan - kawan menyebutnya .lah mumpung saya masih ingat , disini saya akan coba terangkan .
Sedikit mengenai Boso Gali ,
Sebenarnya bahasa sehari - hari yang di gunakan masyarakat Jogja adalah bahasa Jawa . adapun tingkatan bahasa Jawa itu sendiri ada bahasa ngoko ( bahasa kasar) , bahasa krama madyo , dan bahasa tiang sepuh ( bahasa krama inggil =bahasa alus ) . dari awal saya sudah singgung disini , bahwa ada keunikan masyarakat Jogja berkomunikasi , selain menggunakan bahasa Jawa masyarakat Jogja juga mempunyai bahasa walikan , konon menurut cerita versi Mbak Wiwil bahasa ini pernah di gunakan untuk mengelabuhi musuh- musuh masyarakat Jogja ( para prajurit keraton khususnya ) di zaman penjajahan Belanda .
Boso Gali atau bahasa walikan saya pribadi menyebutnya bahasa prokem atau lebih di kenalnya bahasa sleng yang di gunakan pada tahun 1960 an bahkan mungkin sudah ada sebelumnya . Bahasa Gali ini sempat hilang keberadaanya dan tenar kembali pada tahun 1990 an .
Versi lain mengenai boso gali ini adalah bahasa pengantar yang di gunakan para gali , preman , atau maling yang akan menjalankan oprasinya dengan tujuan agar tidak di ketahui banya orang .
Dengan seiringnya waktu bahasa walikan ini kini masih di gunakan bahkan dari banyak kalangan , dari pelajar , tukang becak sampai para pejabat sekalipun .
saya ambil contoh ; Dagadu ( yang berarti Matamu ) , enggak salahlah kalau produk yang asli berlogo gambar mata . Dab ( Mas ) , Poya ( tidak ) , Pagob ( keras ) dsb .
Nah dari pada Anda bingung , sekarang yok kita simak rumus berikut .
sebelum di balik .
ha | na | ca | ra | ka | da | ta | sa | wa | la |
pa | dha | ja | ya | nya | ma | ga | ba | tha | nga |
contoh ; MA ( melompati satu huruf ke atas ) = DA
TA ( melompati satu huruf ke bawah ) = GA
MU ( melompati satu huruf ke atas ) = DU
Kata DU di ambil dari kata MU.
Hehe mungkin sampai disini saja tulisan saya edisi kali ini, haha selamat belajar .. salam budi .katreka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar