Di atas judul tertera si penulis artikel posted by Aris fourtofour , selasa tgl 5/11/'13 .
memang belakangan ini rasa keinginan tahuan saya tentang sejarah kesenian reog tak bisa di bendung lagi , apa sebabnya saya juga enggak ngerti .
Tanggal 20/11/'13 pkl. 1 siang , saya kedatangan tamu dari kota Bandung . kebetulan beliau salah satu senior saya di kelembagaan kemanusiaan dan juga WABI ( Wahana Alam dan Budaya Indonesia ) , karena beliau tertarik dengan adanya woro-woro acara arung sesaji di pantai papuma , maka waktu itu saya di percayai sebagai pemandunya .
Entah bagaimana awalnya , setelah melihat langsung di acara arung sesaji dan arak-arakan reog ponorogo di pantai papuma , beberapa hari kemudian timbul inspirasi saya untuk menulisnya .
Kembali ke artikel tadi , saya coba ambil kesimpulan ,ternyata tidak sedikit orang yang masih peduli dan cinta terhadap keeksotisan alam beserta budaya-budaya yang sudah berumur 500 tahunan bahkan lebih .
Saya juga enggak begitu paham betul , mengapa berbicara mengenai budaya itu lebih asik dan membuat orang lebih enjoy apalagi sebagai bahan tulis-menulis ataupun lukisan .
Indonesia adalah negeri paling kaya budaya . untuk itu saya akan coba mengorek -orek lagi satu persatu apa yang pernah saya pelajari dulu sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar .
Mungkin setelah tulisan ini selesai saya coba akan angkat kesenian reog ponorogo dulu .
Nah .. Alangkah baiknya , tentang kesenian reog ini saya tulis ke edisi berikutnya .
mungkin itu saja , sembari menanti tulisan saya selanjutnya ,
monggo saya persilahkan santai-santai , rokok-rokokan dan sruput kopinya dulu selagi hangat . hehe
hasil jepretan jurnalis di ambil tgl 20/11/'13 . di pantai tanjung papuma , jember -jawa timur .
foto ; Aniek Tea ( kiri ) , penari kesenian reog (tengah ) , saya sendiri ( kanan )
n/b ; kerangka tulisan ( tgl 03/12/'13 , pkl 10 pagi , Rembangan ) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar